Progam untuk melibatkan anak muda dalam pemberantasan
korupsi melalui penguatan nilai integritas sudah dimulia oleh LSM PuDak
dan bekerja sama dengan LSM TI (Transparency International) pada
tanggal 10-18 Mei 2013 Di beberapa wilayah kabupaten Gresik dan
Lamongan.
Masa depan bangsa Indonesia ditentukan oleh kulitas
sumber daya manusia, khususnya dikalangan anak muda. Dalam konteks
menghadapi problem korupsi yang sudah bersifat sistemik, kita tentunya
berharap agar anak muda relatif bersifat steril dari nilai-nilai yang
permisif terhadap korupsi, dengan demikian pada
saat
mereka masuk ke dunia orang dewasa, mulai bekerja di perusahaan, atau
menjadi pengusaha, birokat, politisi, dan lain-lain, mereka memiliki
integritas yang kuat dan menjadi ujung tombak bagi pemberantasan korupsi
di sektor masing-masing.
Korupsi secara umum merupakan sebagai penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi. korupsi merupakan kejahatan yang bukan
hanya merugikan individu, namun lebih dari itu, korupsi merupakan
penghianatan atas kepentingan publik. kesadaran untuk melawan korupsi
harus dilandasi oleh kesadaran untuk membela dan memperjuangkan kepentingan publik. pada titik inilah nilai integritas sangat penting untuk ditegakkan.
Integritas
anak muda sebagai individu dapat dilihat dari sejauh mana pemahaman dan
sikap dia terhadapo isu/tindakan tertentu yang berkaitan dengan
integritas. Termasuk di dalamnya adalah sejauh mana permisivitas anak
muda yang bersangkutan terhadap tindakan yang bertentangan dengan
integritas, baik permisivitas atas tindakan yang dilakukan oleh orang
lain disekitarnya, maupun "keksediaan" dirinya untuk melakukan tindakan
tersebut. Apablia kita berhenti sampai di sini, tentunya kita akan luput
melihat aspek integritas yang secara rapipokal bekerja membentuk integritas individu.
Sejauh
surve yang dilakukan oleh tim PuDak bahwa masyarakat atau anak muda,
belum mampu mengaplikasi konsepsi integritas baik di lingkungan keluarga
maupun pendidikan. ini disebabkan lingkungan yang tidak aktif dalam
pemebentukan karakter integritas yang tinggi terhadap anak muda. Bahkan
mereka memilih menghindar dan bersifat apatis jika berbicara mengenai Negara dan Korupsi, dua sisi yang sulit untuk dipisahkan menurut mereka.
Dari
beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh tim surve PuDak, rata-rata
mereka condong pada persoalan yang menyangkut dari hak mereka, selain
itu mereka berlagak apatis dan tidak mau tau, ini membuktikan tingkat
individualis nya sangat tinggi, dan tidak peka pada sekitarnya.
Diharapkan anak muda mampu mengaplikasi konsep integritas tersebut memiliki empat devinisi.
1. Moral dan etika; Pemahaman konseptual akan prilaku yang pantas
2. Prinsip; kemampuan untuk membedakan mana yang benar dan salah
3. Patuh pada hukum; Tingkat kepatuhan pada kerangka legel yang ditetapkan di masyarakat
4. Resistensi pada korupsi; Kemampuan untuk mengubah praktik korupsi